top of page
Search

Mengisi Raport tak Lagi Repot

SMKN 2 Subang Luncurkan Aplikasi Pengisian Raport I Smart


SUBANG- “Kita belajar dari kegagalan, bukan dari kesuksesan.” Kata-kata sutradara Hollywood terkenal; Bram Stoker itu cukup menggambarkan perjuangan para taruna Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Subang saat menyelesaikan tantangan besar untuk membuat aplikasi penilaian. Aplikasi itu kemudian dinamai I-SMART, kependekan dari internet, sistem, manajemen, raport. Begitu diluncurkan, aplikasi ini langsung digunakan oleh para guru. Aplikasi ini sangat membantu proses memasukkan dan mengolah nilai lebih dari dua ribu taruna, sebutan bagi siswa SMKN 2 Subang, dalam rapor semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.


“Tiga bulan lalu, para taruna menerima tantangan pihak sekolah untuk membuat aplikasi dalam waktu singkat. Sekolah memang tidak menuntut syarat yang tinggi. Aplikasi yang diharapkan cukup menyambungkan antara nilai dengan raport, leger (rekapitulasi nilai) dan buku induk,” ujar Trinarti Ekajati, Wakil Kepala Sekolah Bidang Pendidikan dan Pelatihan SMKN 2 Subang yang akrab dipanggil Eka ini, pada Rabu (16/12).


Eka menambahkan, dalam tiga bulan proses pembuatan I-SMART, para taruna benar-benar merasakan tekanan tinggi. Mereka disibukkan oleh kegiatan konsultasi ke berbagai pihak, melewatkan malam-malam tanpa tidur, dan berbagai cerita dramatis lainnya. Seringkali ketika aplikasi tersebut hampir selesai, tim verifikator tidak menyetujui hasilnya. Sebab, hasil kerja para taruna tidak sesuai dengan yang diharapkan.


Sampai pada hari-hari terakhir sebelum tenggat waktu, sekolah harus menunda acara pengisian penilaian karena masih menunggu aplikasi selesai dikerjakan. Ini menjadi pembicaraan hangat di sekolah karena keputusan tentang aplikasi mana yang akan digunakan sangat ditunggu oleh semua guru.


Penolakan demi penolakan tersebut seperti menjadi dua mata pisau. Selain membuat frustrasi, proses melelahkan itu justru membuat mereka semakin mahir menghadapi koding-koding yang biasanya memusingkan. Menjelang akhir semester ganjil tahun 2020/2021 mereka berhasil menyelesaikan aplikasi itu.


Aplikasi ini ukurannya sangat kecil sehingga tidak membebani kinerja laptop. Selain murah, aplikasi ini juga sangat mudah digunakan dan tidak memberikan banyak kesulitan dalam perbaikan-perbaikan. Meskipun tidak banyak fitur di dalamnya, tetapi sudah mewakili kebutuhan guru dalam pengisian nilai raport.


Pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi mereka untuk mengembangkan aplikasi menjadi aplikasi terintegrasi dengan keuangan, kantin, data pelanggaran, data prestasi, catatan nilai, dan data-data lainnya. Dengan diluncurkannya aplikasi awal ini, semangat mereka untuk mengembangkan aplikasi secara terintegrasi semakin bertambah.


Pada pengembangan selanjutnya, Kompetensi Keahlian RPL yang membawahi anak-anak tersebut dapat menjadikan pembuatan aplikasi I-SMART ini sebagai daya jual sekolah dan dapat digunakan oleh masyarakat luas yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.


Melalui produk aplikasi I-SMART ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi anak-anak SMK lain dalam membuat project sesuai bidang keahliannya. (eka/den/wiw/mel/agn)

103 views0 comments

コメント


bottom of page